Senin, 09 April 2018

My review about "Cek Toko Sebelah"

Halooo.....

Setelah sekian lama ngga pernah ngereview tentang film Indonesia, kali ini saya mau kasih review sedikit tentang film yang baru aku selesai tonton dari streaming di hape.
Judulnya:"Cek Toko Sebelah"

Image result for cek toko sebelah


   Waktu film ini masih berkibar di layar-layar bioskop Indonesia dari tanggal 28 Desember 2016, saya ga sempet nonton. Dan secara ga sengaja, kemarin Minggu 8 April 2018, saya nonton film itu untuk mengisi kekosongan waktu di hari minggu sore saya.

   Awalnya saya sempet ragu pengen nonton ini. Takutnya saya ini cuma sekedar film lucu-lucuan aja karena banyak para komedian lulusan stand up comedy yang main di film ini, termasuk Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang pun ikut main di film ini sebagai cameo seorang supir taksi, tapi saya sempet ragu takut nie film ga ada meaning atau makna dari jalan ceritanya (sama kaya kebanyakan film-film Indonesia yang ada di bioskop). Cuma karena memang saat itu, kepengen nonton film yang ada komedi nya jadilah memutuskan nonton nie film. 

   Film ini berlatar belakang mengenai kehidupan sebuah keluarga keturunan Cina beragama Kristen yang memiliki sebuah toko sembako, yang sudah merupakan toko keluarga. Ibu dari keluarga ini sudah meninggal. Yang tersisa hanya seorang ayah, dengan 2 anak laki-laki yang bernama Yohan (diperankan oleh Dion Wiyoko) dan Erwin (diperankan oleh Ernest Prakasa). Walaupun Yohan dan Erwin adalah saudara kandung, tapi mereka berdua memiliki kehidupan ekonomi yang berbeda. Erwin, si anak bungsu adalah seorang yang cukup sukses dalam urusan karir. Dia memiliki pacar yang cantik bernama Natalia (diperankan oleh Gisella Anastasia). Dia juga berhasil mendapatkan beasiswa di Sydney untuk kuliahnya dulu dan mendapatkan promosi dari perusahaan tempatnya bekerja untuk meningkatkan karirnya di Singapore. Sementara Yohan yang sempat drop out saat kuliahnya dulu, sekarang hanya berprofesi sebagai seorang fotografer. Untuk urusan ekonomi, Yohan memang tidak sesukses adiknya itu, sehingga Yohan kadangkala meminjam uang pula dari ayahnya itu. Namun ia memiliki seorang istri yang cantik dan penyabar bernama Ayu (diperankan oleh Adina Wirasti), mereka berdua memiliki mimpi memilik toko kue dan studio foto sendiri namun hal itu masih belum kunjung terwujud.

   Suatu hari sang ayah jatuh sakit, dan pingsan karena tekanan darahnya yang tinggi. Saat dibawa kerumah sakit, ia disarankan oleh dokter untuk beristirahat sejenak. Karena saran dari dokter itulah ia memutuskan untuk berhenti menjaga tokonya dan ia ingin mengalihkan tokonya supaya diteruskan oleh anak bungsunya, Erwin. Saat mendengar keputusan itu, sang kakak-Yohan merasa diperlakukan tidak adil oleh ayahnya. Ia merasa ayahnya terlalu pilih kasih dan hanya sayang kepada adiknya. Saat ia menawarkan diri kepada ayahnya untuk meneruskan tokonya, sang ayah dengan lantang menolaknya, dengan alasan Yohan tidak bisa dipercaya untuk tokonya itu,karena ada banyak karyawan yang bergantung dari toko ayahnya tersebut. Awalnya Yohan sangat kecewa dan sakit hati karenanya, namun karena itu adalah keputusan ayahnya dan karena bujukan dari istrinya juga akhirnya Yohan bisa menerimanya dan membiarkan adiknya Erwin yang mengurus toko ayahnya.

   Di lain sisi, Erwin sebenarnya agak setengah hati mengurus toko ayahnya tersebut. Ia bimbang antara kerjaannya yang sudah cukup mapan dan peluangnya mendapatkan promosi di Singapore atau kesehatan ayahnya yang akan memburuk kalau sampai ia menolak permintaan ayahnya tersebut. Selain itu yang menambah kebimbangan hati nya Erwin untuk mengurus toko ayahnya tersebut adalah pacarnya, Natalia yang sama sekali tidak setuju dengan keputusan Erwin untuk mengelola toko ayahnya itu. Namun setelah banyak pertimbangan, dan karena perkataan sang ayah yang meminta Erwin untuk mencobanya dulu selama sebulan, kalau memang ga kerasan ayahnya itu ga akan maksa. Akhirnya Erwin pun memutuskan untuk menjaga toko ayahnya itu selama sebulan dan Natalia pun memperbolehkan Erwin untuk menjalankan toko ayahnya itu selama sebulan.

   Selain itu ada Robert (yang diperankan oleh Tora Sudiro), seorang developer real estate yang mengincar toko ayahnya Yohan dan Erwin tersebut juga toko tetangga yang ada di sebelah toko ayahnya Yohan dan Erwin. Ia berani memberikan harga sampai 2x lipat supaya toko tersebut mau dijual. Tapi sang ayah tetap tidak ingin menjualnya karena ia ingin anak-anaknya lah yang meneruskan bisnis keluarga tersebut.

   Setelah sebulan berlalu, Erwin akhirnya mendapatkan keputusan bahwa ia resmi akan dipindah tugaskan di Singapore sebagai leader di asia tenggara. Dan Erwin pun memberitahukan kepada ayahnya bahwa ia tidak bisa melanjutkan untuk menjaga tokonya tersebut. Karena kecewa Erwin tidak bisa menjaga tokonya tersebut, sang ayah akhirnya menjual tokonya tersebut ke Robert. Namun ketika sang ayah sudah menjualnya, justru sang ayah jatuh sakit dan masuk rumah sakit lagi karena stress. Disitulah Yohan dan Erwin, berusaha memperbaiki keadaan sebisa mereka supaya sang ayah tidak stress dan frustasi lagi karena harus kehilangan toko usahanya dengan almarhumah istrinya. Dan rencana mereka itu pun membuahkan hasil yang baik. Toko sang ayah berhasil diselamatkan dan diteruskan oleh Yohan yang menjaganya dan hal itupun membuat Erwin tetap bisa pergi ke Singapore mengejar mimpinya itu. 

   Dari awal sampai akhir film ini, kamu bisa menikmati aksi dan kelucuan dari para komedian-komedian terkenal di Indonesia. Karena itulah film ini tidak terasa membosankan sama sekali. Walaupun memiliki alur dan konflik cerita yang cukup sederhana, dan sangat menghibur karena banyak komedian-komedian kocak tapi film ini jujur juga bisa bikin saya mewek. Entah itu karena saya yang terlalu baper, tapi ketika ada scene sang ayah merasa sedih sekali harus melepas toko warisan dari sang istri, disitu saya seperti ikut merasakan bagaimana kesedihan dan kesendirian yang dialami sang ayah, karena tidak ada anak-anaknya yang seperti bisa mendukungnya. Dan saat menyentuh lainnya adalah moment ketika Yohan berbicara hanya empat mata dengan Erwin dirumah sakit saat menjaga ayahnya, ia dengan tulus meminta maaf kepada adiknya itu dan menjelaskan mengapa ia ingin sekali menjaga toko ayahnya tersebut yang sekaligus merupakan warisan dari usaha ibunya juga semasa hidup dulu. Disitu dipaparin sepintas bagaimana kehidupan Yohan,Erwin dan ibu sewaktu masih hidup dulu. (Maklum, buat saya yang seorang piatu-nonton film yang ada menyinggung soal ibu jadi bikin baper.. hehehe)

    Tapi memang bisa dibilang film ini agak sedikit unpredictable aja kalau ini film, malah bertemakan tentang keluarga. Karena ngeliat dari judul filmnya, terus ngeliat posternya juga, di otak tuh pikirannya ini film paling tentang persaingan dagang antara satu toko yang dimiliki Dion Wiyoko dengan dengan toko lain yang dimiliki Ernest. Ernest jago nih ngebalut kisah cerita yang terbilang sederhana dan sehari-hari banget ini, menjadi sebuah film yang jujur berkesan di hati saya yang nonton. Karena setelah selesai nonton nie film, saya ga langsung lupa dengan jalan cerita nih film. Biasanya soalnya saya kalo abis nonton film Indonesia itu, lebih sering langsung lupa dengan jalan ceritanya. hehehe...

Buat kalian yang penasaran dengan kisahnya... Silahkan deh dicari film ini dan segera ditonton.
Semoga kalian bisa merasakan juga apa yang saya rasakan juga.. hehe..
Pokoknya... SELAMAT MENONTON!! Dan jangan underestimated film-film Indonesia ya..
Karena ternyata masih ada loh film-film Indonesia yang meaningful banget 
^___^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

3 point penting dari drama My ID is Gangnam beauty (review)

안녕하세요! 여러분 (Annyeong haseyo!) Yeolobun...  너 오늘 어떠니? (Bagaimana kabar kalian hari ini?) Semoga kalian semua baik-baik dan dala...